Perubahan
iklim merupakan wacana global yang banyak di perbincangkan di indonesia maupun
diseluruh dunia. Perbincangan ini begitu menyorot banyak kalangan yang
merasakan dampak dari perubahan iklim sehubungan dengan aktifitas yang
dilakukan oleh manusia itu sendiri. Aktifitas manusia yang mengalami perubahan
secara drastis akibat berkembangnya IPTEK yang secara menyeluruh telah membawa
pengaruhnya terhadap perubahan iklim di seluruh dunia.
Ini
sungguh menakjubkan. Bagaimana tidak, di zaman yang modern seperti sekarang
ini, segala sesuatunya bisa dibuat mudah dan praktis oleh manusia dengan
menggunakan IPTEK yang ada. Walaupun semua mengetahui bahwa sesuatu yang
praktis belum tentu membawa manfaat di kemudian hari. Perubahan iklim itu
sendiri merupakan berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan
distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor
kehidupan manusia. Sektor kehidupan itu mencakup hal-hal yang di nilai penting
dalam memberikan kehidupan dan penghidupan manusia di muka bumi ini. Namun,
perlahan-lahan semuanya berubah memberikan dampak buruk seiring perubahan iklim
yang terjadi. Diperkuat perubahan iklim sekarang ini sudah tidak dapat
dihindari lagi. Semua telah menghukum pelaku timbulnya perubahan iklim itu sendiri.
Tentunya, pelaku tersebut adalah manusia.
Manusia
terbukti sebagai pelaku yang berperan besar terhadap perubahan iklim tersebut.
Kebanyakan bisa dilihat dari aktifitas manusia yang menjadi penyebab paling
besar dari perubahan ilkim yang terjadi, Asap kendaraan bermotor yang kita
gunakan setiap hari dan pembalakan atau penebangan hutan secara liar merupakan
segelintir perbuatan manusia yang menyebabkan perubahan iklim itu terjadi yang
membawa bencana bagi kelangsungan hidup manusia baik untuk saat ini dan yang
akan datang.
Banyak
cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemanasan global sehingga perubahan
iklim yang membawa dampak buruk terhadap berbagai sektor kehidupan manusia
dapat diminimalisir. Salah satunya penanaman pohon kembali (Reboisasi) atau
mengganti kendaraan yang hemat energi. Reboisasi maupun alternatif mengganti
kendaraan hemat energi sangat berperan penting dalam mencegah pemanasan global.
Dengan menggerakkan program tersebut, diharapkan perlahan-lahan pemanasan global
dapat diatasi. Meski penanaman pohon itu dilakukan secara perlahan-lahan tapi
pasti akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perubahan iklim yang
semakin merajalela. Terlebih lagi, begitu banyaknya polusi yang dihasilkan oleh
berbagai jenis kendaraan bermotor atau pabrik-pabrik yang membuat kenaikan suhu
sehingga menyebabkan Global Warming terjadi.
Akibat
dari Perubahan iklim itu akan menghukum manusia sendiri. Berbagai kondisi yang
bertentangan dengan akal sehat terjadi akibat perubahan iklim tersebut,
misalnya Arah angin serta kecepatannya tidak dapat diprediksi secara cepat
sehingga secara langsung dapat memberikan pengaruh buruknya terhadap perubahan
iklim yang terjadi. Ini semua tidak akan terjadi apabila hutan sebagai
paru-paru dunia yang sangat berperan dalam menanggulangi perubahan iklim yaitu
untuk menyerap asap-asap berbahaya yang di keluarkan dari kendaraan bermotor
maupun dari pabrik-pabrik tidak di tebang secara bebas. Dengan banyaknya hutan
di dunia terutama di Indonesia yang gundul membuat asap berbahaya tersebut
tidak dapat tersaring yang membuat cahaya yang berasal dari matahari tidak
dapat dipantulkan kembali dan membuat bumi semakin panas sehingga dapat
menyebabkan Global Warming. Global Warming yang terjadi menyebabkan Kenaikan
temperatur di seluruh dunia terutama Indonesia ini sangat berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem es di kutub bumi akan mencair yang membuat pulau-pulau
di dunia akan tenggelam, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang
berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit, banjir besar-besaran, dan gelombang
badai besar juga berpengaruh terhadap pemanasan global sehingga menimbulkan
perubahan ilkim.
Hal
yang dianggap sebelah mata tetapi menghasilkan dampak buruk yang besar terhadap
perubahan iklim yang terjadi adalah pembakaran sampah (plastik organik maupun
non organik) yang terus menerus sehingga menghasilkan asap, serta penggunaan
bahan bakar fosil batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui
kemampuan tumbuh-tumbuhan untuk mengabsorbsinya. Akibatnya akan terjadi yang
namanya climate exchange atau perubahan iklim yang sangat drastis (ekstrim)
yaitu efek rumah kaca(Green House Effect) yang dapat mengakibatkan terganggunya
hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap
karbon dioksida di atmosfer. Selain pembakaran,penggunaan AC dan kulkas yang
mengandung zat CFC juga sangat berbahaya dimana zat kimia itu akan mempercepat
penipisan lapisan ozon di bumi. Disini jelas terlihat bahwa kemajuan IPTEK yang
menyebar di seluruh dunia ini memberikan pengaruh buruknya terhadap perubahan
iklim di Bumi.
Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta
mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate
Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat
dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti
hal-hal berikut ini:
1).
Hemat Pemakaian Listrik :
Matikan
peralatan listrik jika sedang tidak digunakan. Hanya menggunakan peralatan
listrik ketika kita membutuhkannya. Tidak menggunakan peralatan yang
menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti
membuka kaleng, botol dsb. Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat
pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari. Gunakan jenis lampu
fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat
energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan
peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika
akan pergi tidur. Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi
berlibur. Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa
defrost kulkas anda secara teratur. Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak
perlu dari kulkas setiap minggu. Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari
es. Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena
akan boros listrik.
2). Hemat Pemakaian Air :
Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi,
juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower
dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci
mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air
mengalir.
3).
Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :
Gunakan
tenaga surya untuk rumah dan pemanas air. Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan
pakaian Anda. Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya
mengandalkan lampu listrik. Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk
untuk menyejukkan dan menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada
menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC.
4).
REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :
Gunakan
keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat
dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali kantong plastik dan wadah
penyimpan barang lainnya. Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender
bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
5).
REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
Hemat
penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di
udara. Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan
sudah digunakan daripada sering membeli baru. Prioritaskan membeli produk
yang berlabel ramah lingkungan. Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat
dari bahan daur ulang.
6).
RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
Gunakan
pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang
untuk menyelamatkan lingkungan. Recycle segalanya: koran, botol dan
kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan anorganik lainnya. Bagi
Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang
menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
Kumpulkan
sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan
pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk
pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang
memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan
laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena
bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai
minimal setelah mencapai waktu 200 tahun. Oleh karenanya, jangan buang sampah
an organik secara sembarangan, karena bisa mencemari lingkungan.
7).
Hijaukan Lingkungan ( Go Green ) di halaman rumah.
Pohon-pohon
yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan
berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan
kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi
tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup,
sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi
melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi
CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam. Gunakan
pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat
sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
8).
Informasikan Bahaya Pemanasan Global, kepada yang lainnya:
Beritahu
kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global.
Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan.
Dan yang terakhir,
9).
Efisiensi Penggunaan Kendaraan Bermotor :
Biasakan
berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
Semoga
informasi ini bisa bermanfaat, dan kita juga ikut menjadi sebagai bagian dari
solusi, serta ikut berpartisipasi aktif dalam menghadapi Peristiwa Pemanasan
Global yang terjadi saat ini. Semoga semua langkah-langkah kecil tersebut di
atas jika sebagian besar warga Bumi melakukannya ditambah kebijakan pro
lingkungan dari para pemimpin dunia untuk menekan emisi global, demi
terciptanya Bumi yang lebih baik agar dapat diwariskan dan dinikmati oleh
generasi penerus, yaitu anak cucu kita sendiri.
STOP GLOBAL WARMING
SAVE OUR EARTH FOR BETTER FUTURE
apakah yang akan terjadi ketika perubahan iklim terus meneerus terjadi?
BalasHapusshare dong....
Artikel yang lengkap dan menarik, mari lakukan langkah nyata, mari tahan lajunya pemananasan global dengan menanam pohon ! Sekarang semakin menarik karena ada program revolusioner, "MENANAM POHON SEKALIGUS MENDAPATKAN KEUNTUNGAN EKONOMOMI DALAM PENANAMAN DAN KAMPANYENYA"
BalasHapusCari Tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com
http://goo.gl/J3xVtY