Rabu, 11 Januari 2012

BALI (BUKAN LAGI) PULAU SERIBU PURA


Banyak orang sudah lama mengenal Bali baik dari Indonesia maupun Dunia, minimal mereka pernah mendengar tentang Bali. Sejak jaman dulu, Bali merupakan pulau yang mempesona dan sangat menarik sehingga menjadi salah satu tujuan untuk berwisata. Alam yang indah dipadukan dengan budaya lokal yang dibalut oleh pengaruh agama Hindu, selain itu Bali juga dikenal dengan Kesakralan pulaunya karena banyaknya pura yang terdapat di Bali.
Keindahan alam Bali tidak dapat disangsikan lagi sebagai tempat yang dapat dikatakan sebagai favorit untuk tujuan berwisata, karena Bali selain menawarkan keindahan alam juga menawarkan kebudayaan yang sudah terkenal kesemua penjuru dunia. Alam yang indah merupakan anugerah dari Tuhan yang maha esa untuk masyarakat Bali yang hendaknya dijaga kelestariannya agar Bali tetap menjadi primadona tempat berwisata, selain itu budaya local masyarakat bali juga sudah terkenal sampai keluar negeri seperti kesenian baik itu seni tari, lukis, dan patung yang juga harus dijaga kelestariannya agar tidak tergerus oleh perkembangan jaman.
Selain terkenal dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, Bali juga dikenal karena kesakralan dari Pulau tersebut, banyaknya Pura yaitu tempat pemujaan bagi umat hindu dibali menjadikan bali mendapat sebutan sebagai Pulau Seribu Pura. Hal tersebut diataslah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang kepulau Bali dan juga menjadi daya tarik bagi para investor untuk melakukan investasi di Bali.
Namun seiring perkembangan jaman, Bali yang dahulunya Indah dengan pemandangan yang masih alami sedikit demi sedikit mengalami kerusakan karena pembangunan yang tidak melihat aspek lingkungan dan daya tampung pulau Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lahan-lahan persawahan dan perkebunan yang beralih fungsi menjadi bangunan beton. Dan sekarang ini banyak para investor yang melakukan pembangunan dengan melabrak ketentuan yang ada tentang tata ruang sehingga lebih memperburuk keindahan alam dibali.
Pulau Bali yang terkenal dengan sebutan pulau seribu pura mungkin akan berganti dengan Pulau seribu ruko, karena semakin banyaknya pengalihan lahan untuk dijadikan tempat usaha. Menjadi petani saat ini bukanlah menjadi suatu kebanggaan bagi masyrakat bali, mereka lebih memilih menjual sawah atau kebun yang mereka miliki kepada para investor untuk dijadikan bangunan beton berupa ruko. Hal ini dapat dilihat dikota-kota dibali seperti dikota Denpasar, saat ini sangat sulit untuk menemukan lahan pertanian atau perkebunan, yang paling mudah ditemui adalah bangunan beton berupa ruko, begitupun juga kota lainnya dibali dan juga tempat-tempat pariwisata di Bali.
Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi dengan kebudayaan asli bali yang semakin memudar, karena masuknya pengaruh budaya asing. Saat ini semua serba modern dan hal-hal yang bersifat tradisional mulai ditinggalkan, padahal hal tersebutlah yang menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bali.
Seharusnya masyrakat Bali dan juga investor yang menanamkan investasinya di Bali bisa menjaga keindahan Alam dan lingkungan di Bali agar para wisatawan tetap tertarik untuk datang ke Bali, bukan malah melakukan kerusakan terhadap alam/lingkungan di Bali dengan dalih untuk keperluan pariwisata. Ingat Wisatawan datang ke Bali bukan untuk melihat bangunan beton tetapi datang untuk melihat keindahan alam,  keunikan budaya serta kesakralan yang dimiliki oleh pulau Bali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar